Tak disangka! inilah doa sederhana yang membuka pintu langit - Risalah berita islam

Saturday, March 3, 2018

Tak disangka! inilah doa sederhana yang membuka pintu langit


Sholat bukan lagi sebuah kewajiban, namun sudah seharusnya menjadi sebuah kebutuhan. Dengan shalat, seorang Muslim menunjukkan kepasrahannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Shalat juga berarti do’a, karena mulai dari takbiratul ihram hingga salam, shalat mengandung banyak do’a. salah satunya adalah do’a iftitah.
Do’a yang dibaca setelah takbiratul ihram ini adalah doa yang merupakan ketetapan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam. Do’a iftitah mengandung pujian atas kebesaran Allah Azza Wa Jalla dan pengakuan kelemahan seorang hamba hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya. Permohonan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia dan dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk, demikian keterangan yang terdapat dalam kitab Ibanatul Ahkam.
Hadist shahih riwayat Imam Muslim mengungkapkan tentang sahabat yang menjadi makmuk Rasulullah membaca doa  hingga terdengar oleh jamaah di sampingya. Bacaan tersebut memiliki arti   “Sungguh Allah Mahabesar, segala puji hanya bagiNya dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di pagi dan petang hari”
Ternyata Rasulullah SAW mendengar doa yang dibaca tersebut kemudian  bertanya kepada para sahabat beliau.
“Siapa yang tadi mengucapkan kalimat ini dan ini?” Rupanya beliau mendengar doa itu.“Saya, ya Rasulullah,” jawab sahabat tadi. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku takjub dengan doa itu. Pintu-pintu langit dibuka karenanya.” (HR. Imam Muslim)
Adapun bacaan dan terjemahan dari do’a iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram (rakaat pertama) sebelum surat al-fatihah adalah sebagai berikut:
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا
(Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw waashila)
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.”
أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين.
(Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin)
“Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.”
ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
(Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin)
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”
Comments


EmoticonEmoticon